Berdirinya Gabungan Koperasi Batik Indoneisa (GKBI)

Berdirinya Pabrik GKBI Medari dengan produksi spinning, weaving, dan finishing

Bersama Daiwabo, Nichimen, dan IFC mendirikan PT Primatexco Indonesia yang memproduksi spinning, weaving, dan finishing.

Bersama pemerintah Republik Indonesia mendirikan PT Primissima yang memproduksi spinning dan weaving.

Bersama Daiwabo, Sojitz, PT Primatexco mendirikan Dayani Garment Indonesia.

Bersama Tokai Senko KK, Daiwabo, dan Primatexco mendirikan PT Tokai Texprint Indonesia dengan produksi di bidang finishing, dyeing, dan printing.

Pembentukan Holding Company PT GKBI Investment.

PT GKBI Investment mendirikan PT Rehal Traco sebagai anak perusahaan di bidang trading.

PT GKBI Investment mendirikan PT Gekabei International Transport sebagai anak perusahaan di bidang penyewaan kendaraan.

Pada tahun 1996 Wisma GKBI resmi dibangun, dan PT GKBI Investment bekerja sama dengan PT Mulia Cemerlang Dian Persada mengoperasikan Wisma GKBI di jalan Jendral Sudirman Jakarta.

Bersama Daiwabo dan Sojitz mendirikan PT. Daiwabo Industrial Fabric Indonesia (Dyer Fabric) yang bergerak dibidang textile non woven.

Berdirinya PT. Absah International, sebagai anak perusahaan yang bergerak di bidang trading, batubara, sparepart, chemical, packing material, dan mechanical elektrical.

Bersama Daiwabo Nue Co. Ltd, PT GKBI Investment mendirikan PT Daiwabo Garment Indonesia yang bergerak di bidang pakaian jadi/garmen.

PT GKBI Investment mendirikan PT Gekabei Mina Utama sebagai produksi di bidang Food.

PT GKBI Investment mendirikan PT Merah Putih Investama sebagai anak perusahaan yang bergerak di bidang Finance.

Pengelolaan Gallery Batik GKBI Jakarta di alihkan dari GKBI Koperasi ke PT GKBI Investment.