INACRAFT 2016 (JCC, 20 – 24 April 2016)

Dengan mengusung kekayaan warisan budaya salah satu daerah Indonesia di Bagian Barat, yakni Sumatera Barat dengan mengangkat tema: The Splendour of Minangkabau, Untuk Ke 18 kalinya Inacraftdari tanggal 20 -24 April 2016.
Wakil Presiden Jusuf Kalla resmi membuka pameran Inacraft 2016 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Rabu (20/4/2016).
Dalam sambutannya, Wapres menginginkan hasil kerajinan tangan Indonesia mampu menembus pasar internasional. Ia pun mendorong agar ada penyesuaian kerajinan sesuai dengan selera pasar.
"Kita ingin menjadikan suatu produk yang menghasilkan ekonomi, pendapatan, penghasilan ekspor yang baik. Karena itu, dibutuhkan produk yang sesuai dengan selera kebutuhan pasar," ujar Kalla.
Penyesuaian selera itu bisa dengan mengubah warna sehingga sesuai dengan tren di pasar dunia.
Wapres mengingatkan para pengusaha kerajinan tidak berpuas diri dengan hasil kerajinan yang diproduksi. Sebab, untuk menembus pasar global, diperlukan peningkatan kualitas sehingga bisa bersaing dengan produk dari negara lain.
Selain kualitas, Kalla juga meminta para pengusaha kerajinan untuk mencermati persiapan harga dan kecepatan waktu pengiriman. Bila itu dilakukan, ia yakin produk kerajinan Indoneisa bisa bersaing di pasar internasional.
"Di sini disebutkan dari desa ke pasar dunia. Artinya, jangan berpikir tentang kesukaan kita, berpikir tentang kesukaan orang, itu baru bisa jadi pasar dunia," kata Kalla.
Gabungan Koperasi Batik Indonesia(GKBI) juga berpartisipasi mengikuti pameran INACRAF tersebut.Partisipasi GKBI yaitu melalui PT Rehal Traco yang membuka stand di Hall A no 160 dan GKBI Koperasi di Assembly No 95. Ke duanya menjual Batik tulis dan cap yang bahan bakunya di produksi oleh pabrik-pabrik di bawah GKBI Group seperti : kain Prima, Primiss, Berkolin dan Sateen.